DESTILASI
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan
kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap
lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses
ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoultdan Hukum Dalton.
Merangkai Alat Destilasi
Selanjutnya merangkai alat destilasi merupakan salah
satu hal yang penting karena dengan pemahaman dan keterampilan yang baik dan
benar maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun tahapan merangkai
alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta pemanas,
kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu
memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi senyawa yang mudah
menguap), dan memasang labu penampung (Erlenmeyer), serta yang terakhir adalah
memasang thermometer.
Cara
kerja destilasi
Destilasi
merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan
kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan
untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan
atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara
fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen
dengan cara destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan komposisi
cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya
cukup dapat menguap.
Tahap destilasi
1. Evaporasi : memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih
1. Evaporasi : memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih
lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
1. Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih
komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
2. Distilasi Fraksionasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan
distilasi sederhana, hanya distilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat
kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang berdekatan.
3. Distilasi Azeotrop : memisahkan campuran azeotrop (campuran
dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya
digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan
menggunakan tekanan tinggi.
4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk
mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan
bahan bakar dari kayu atau batu bata.
5. motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan
permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah,
dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu
tinggi (Van Winkel, 1967).
KALIBRASI
TERMOMETER
Kalibrasi
termometer adalah proses membuat skala pada sebuah termometer. Terdapat empat
langkah untuk melakukan kalibrasi termometer.
- Menentukan titik tetap bawah, disebut juga titik suhu
terendah. Suhu yang digunakan biasanya adalah suhu pada saat air membeku
atau titik lebur es untuk air murni, pada tekanan 1 atm. Contoh untuk
termometer Celsius adalah 00C sedangkan suhu yang lebih rendah
dari 00 dinamakan suhu minus atau suhu dibawah titik beku.
- Menentukan titik tetap atas, titik tetap atas digunakan
pada saat air murni mendidih untuk tekanan 1 atm. Dan ditetapkan sebagai
titik acuan tinggi termometer tersebut sebagai contoh
adalah untuk skala termometer Celsius adalah 100 0C untuk titik
didih air.
- Membagi sama rata untuk tiap-tiap bagian termometer
jarak antara titik bawah sampai titik atas
- Memperluas jangkauan termometer caranya dengan menambah
skala lebih rendah dari titik bawah dan juga menambah sakala lebih tinggi
dari titik atas.
Jenis Jenis termometer :
Termometer cecious. Titik tetap bawah adalah angka 0o yaitu suhu
air membeku atau titik lebur es sedangkan titik tetap atasnya adalah 1000
pada suhu air murni mendidih pada tekanan 1 atm
Termometer Fahrenheit,
titik tetap bawah pada angka 32 0F yaitu suhu pada saat air murni
membeku atau titik lebur es untuk tekanan 1 atmosfer, sedangkan titik tetap
atasnya adalah pada saat air mendidih yaitu angka 2120F.
Hubungan antara skala celsius dengan
fahrenheit adalah
(TF-32)
: TC = 9 : 5
Keterangan
- TF= themperatur skala Fahrenheit
- TC=themperatur skala Celcious
Termometer Kelvin, memiliki batas bawah 2730 untuk suhu titik
lebur es atau titik lebur air murni pada tekanan 1 atm sedangkan titik tetap
atas adalah 3730 untuk suhu air murni mendidih pada tekanan 1 atm
Hubungan Kelvin dengan Celcious
adalah TK = TC + 273
Termometer Reamur, memiliki titik tetap bawah adalah 00 untuk suhu
air murni membeku atau pada saat es melebur sedangkan titik tetap atas adalah
80 suhu pada saat air murni mendidih untuk tekanan 1 atm.
Hubungan antara skala Celcious dan
Reamur adalah
TC :
TR = 5 : 4
KRISTALISASI
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan
larutan,
melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass
transfer) dari suat zat terlarut (solute)
dari cairan larutan ke fase kristal padat.
MEKANISME PEMBENTUKAN KRISTAL
1.
Pembentukan
Inti
Inti kristal adalah partikel-partikel
kecil bahkan sangat kecil yang dapat terbentuk secara cara memperkecil
kristal-kristal yang ada dalam alat kristalisasi atau dengan menambahkan benih
kristal ke dalam larutan lewat jenuh.
2.
Pertumbuhan
Kristal
Pertumbuhan kristal merupakan gabungan
dari dua proses yaitu :
Transportasi
molekul-molekul atau (ion-ion dari bahan yang akan di kristalisasikan) dalam
larutan kepermukaan kristal dengan cara difusi. Proses ini berlangsung semakin
cepat jika derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar.
Penempatan
molekul-molekul atau ion-ion pada kisi kristal. Semakin luas total permukaan
kristal, semakin banyak bahan yang di tempatkan pada kisi kristal persatuan
waktu.
SYARAT - SYARAT
KRISTALISASI
Larutan harus
jenuh
Larutan yang
mengandung jumlah zat berlarut berlebihan pada suhu tertentu, sehingga
kelebihan itu tidak melarut lagi. Jenuh berarti pelarut telah seimbang zat
terlarut atau jika larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, artinya
konsentrasinya telah maksimal kalau larutan jenuh suatu zat padat didinginkan
perlahan-lahan, sebagian zat terlarut akan mengkristal, dalam arti diperoleh
larutan super jenuh atau lewat jenuh
Larutan harus
homogen
Partikel-partikel
yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu lama.
Adanya perubahan suhu
Penurunan suhu
secara dratis atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari bentuk kristal
yang didinginkan.
METODE
KRISTALISASI
Pendinginan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya
berkurang dratis dengan menurunnya temperatur, kondisi lewat jenuh dapat
dicapai dengan pendinginan larutan panas yang jenuh.
Pemanasan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya
berkurang sedikit dengan menurunnya suhu. Kondisi lewat jenuh dapat dicapai
dengan penguapan sebagian pelarut.
Pemanasan dan Pendinginan
Metode ini merupakan gabunga dari dua
metode diatas. Larutan panas yang Jenuh dialirkan kedalam sebuah ruangan yang
divakumkan. Sebagian pelarut menguap, panas penguapan diambil dari larutan itu
sendiri, sehingga larutan menjadi dingin dan lewat jenuh. Metode ini disebut
kristalisasi vakum.
Penambahan bahan (zat) lain.
Untuk pemisahan bahan organic dari
larutan seringkali ditambahkan suatu garam. Garam ini larut lebih baik daripada
bahan padat yang dinginkan sehinga terjadi desakan dan membuat baha padat
menjadi terkristalisasi.
PROSES
KRISTALISASI PADA PEMBEKUAN (FASE CAIR - PADAT)
1.
Dalam keadaan cair atom-atom tidak memiliki susunan teratur dan selalu mudah
bergerak, temperaturnya relative lebih tinggi dan memiliki energi yang cukup
untuk mudah bergerak.
2. Dengan turunnya
temperatur maka energi atom aka semakin rendah, makin sulit bergerak dan mulai
mengatur kedudukannya relatif terhadap atom lain, mulai membentuk inti kristal
pada tempat yang relative leih tinggi.
3.
Inti akan menjadi pusat kristalisasi, dengan makin turun temperature makin
banyak atom yang ikut bergabung dengan inti yang sudah ada atau membentuk inti
baru.
LANGKAH - LANGKAH KRISTALISASI
1.
Larutan sample zat padat dilarutkan dalam pelarut panas.
2.
Bubuhkan sedikit norit.
3.
Larutan tersebut dijenuhkan kembali.
4. Saring
kembali dengan pemanas air.
5.
Didinginkan larutan tersebut hingga es mencair.
6. Saring
kristal tersebut.
Daftar
Pustaka
1.
http://teknikkimiakita.blogspot.com/2012/06/destilasi.html,
diakses pada 29 September 2013
2.
http://gurumuda.net/kalibrasi-termometer.htm,
diakses pada 29 September 2013
3.
http://fisikasmasmk.blogspot.com/2012/02/konversi-skala-termometer.html,
diakses pada 29 September 2013
4.
http://gurumuda.net/kalibrasi-termometer.htm,
diakses pada 29 September 2013
5.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasi,
diakses pada 29 September 2013
6.
http://kimiacorner.blogspot.com/2013/04/kristalisasi.html,
diakses pada 29 September 2013
Postingannya bermanfaat mba, terus posting ya hehe :D mau tanya nih, apa ada jenis" termometer lain selain yang kita pakai buat ngukur demam?? thx, visit juga ya www.ipb.ac.id
BalasHapusBanyak kok. kan termometer kegunaannya bukan hanya buat ngukur suhu badan :) maaf telat balasnya (mungkin udah tau kali) :D
BalasHapus